Kisah Sumantri Pedagang Kaki Lima Yang Sukses - Terkadang hidup memang tidak dapat untuk kita pungkiri, Perjalanan yang pahit terkadang kala memang dapat membuat seseorang ingat terhadap dirinya yang diluar itu yang memiliki kekuatan lain yang dapat mengaturnya, yakni Allah Swt.
Namun terkadang juga kesadaran tersebut juga dapat menjadikan seseorang mendapatkan perjalanan hidupnya akan lebih baik kedepannya. Namun, masih banyak juga orang-orang bahkan tidak memasrahkan dirinya kepada Allah Swt, dan bahkan mereka tidak ada rasa syukur sama sekali terhadap apa yang telah mereka dapatkan selama ini.
Ini merupakan sebuah kisah inspiratif yang berasal dari seorang pedagang kaki lima yang sekarang sudah sukses menjalani usahanya yaitu seorang bapak bernama Sumantri. Bagi Sumantri, Jika seorang manusia telah dikaruniai berbagai macam rezeki oleh Allah Swt, maka setidaknya ia sebagai manusia harus lebih berupaya untuk dapat selalu mensyukuri nikmat tersebut. Begitu juga saat manusia diberi sesuatu yang tidak disenangi olehnya, maka dia akan tetap ingat kepada Tuhannya. Dan sebagai seorang pedagang kaki lima,
Sumantri memang harus hidup dengan bersahaja, dan juga suka menolong, dan dia juga sangat senang bisa berbagi dengan sesama. Ia sudah menyadari bahwa dirinya datang dari tempat yang sangat jauh untuk dapat mengadu nasib di rantau orang. Tidak ada sanak saudara yang dapat di minta bantuan atau sebagai tempat berpulang, ia hanya bisa pasrah kepada sang pencipta yaitu Allah Sang Penguasa Alam yang mana hanya dialah yang dapat mengatur segala urusan dan sesuatunya yang berada di muka bumi ini.
Sumantri juga yakin bahwa tidak akan ada yang dapat di-banggakan di dalam kehidupan ini kecuali iman kita terhadap allah, tidak ada yang dapat menjadi kebanggaan bagi kita didalam kehidupan yang fana ini. Kalaupun misalnya nanti kita akan menjadi orang yang kaya raya, maka semua kekayaan itu akan hancur dan lenyap dengan sendirinya.
Pikiran-pikiran seperti itulah yang demikian akhirnya selalu muncul di dalam diri Sumantri sehingga dia terpanggil untuk dapat menunaikan shalat Tahajjud di setiap malam hari. saya tahu bahwa segala urusan dan sesuatu yang dilakukannya saat ini tak lain dan tak bukan hanyalah untuk Allah semata. Sungguh ini merpakan pikiran yang sangat istimewa
Sumatri bahkan sama sekali tidak risau dengan kehidupan susah yang dijalaninya tersebut. dia me-yakini bahwa setiap kehidupan tak lain hanyalah bagian dari getaran kejiwaan dan juga unsur alam yang semakin kompleks. Sumantri terkenal sebagai orang yang mempunyai penjiwaan dan juga karakter yang amat lembut. Saat dia berbicara, yang sangat santun dan juga dia tak suka untuk meninggikan suara di hadapan banyak orang. Akhirnya ini dapat membuat Teman- temannya menjadi segan kepadanya.
Pada suatu waktu Sumantri juga sempat berkata bahwa, "Shalat Tahajjud merupakan bagian dari darahku. Jika saya berusaha, dan juga saat saya bekerja, hanya karena kewajiban saya dari Allah Swt agar dapat lebih seimbang antara duniawi dan juga dengan akhirat:’
Sumantri merupakan orang yang dapat mengendalikan emosi-nya dengan baik dan dia juga tidak suka membentak orang lain. Walaupun ada banyak orang yang sudah meledeknya, akan tetapi ia hanya membalasnya dengan cara tersenyum. Dengan demikian orang yang ada di sekitarnya pun sangat senang padanya. Senyum yang keluar dan juga mengembang di bibirnya adalah pancaran Tahajjud yang dia lakukan selama ini.
Dagangan Sumantri tergolong laris. Sebab orang-orang sangat banyak memilih dan juga membeli barang pada Sumantri karena mereka mengaku sangat senang dengan cara Sumantri dalam melayani konsumen- konsumennya. Di samping itu dia juga mempunyai sikap yang jujur, dan juga harga barangnya pun tergolong cukup murah dari pada yang lain.
Dan ternyata, dari senyumannya juga menjadi bagian daya tarik untuk dapat membuat orang lain berdatangan untuk membeli barangnnya. Bahkan hingga saat ini Sumantri memiliki banyak saingan yang kesal kepadanya akan tetapi dia hanya menjalani pekerjaanya dan berserah diri pada sang maha kuasa.
Comments
Post a Comment